Rasanya ulama yang pada zaman ini banyak menjadi sumber rujukan umat salah satunya adalah Ustadz Syekh Yusuf Qardhawi.
DR. Yusuf Qardhawi adalah seorang lulusan fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Kairo. Walaupun beliau bukan luulsan fakultas syari’ah, tapi beliau tetap serius mempelajari fiqih, baik sejarahnya, ushul, maupun qawa’idnya. Nah, sejak dini, beliau ini sudah terbebas dari ikatan mazhab, taqlid, dan ta’ashshub (fanatik) terhadap pendapat alim tertentu. Maksudnya setiap mempelajari ilmu fiqh, beliau membebaskan diri dari fanatisme mazhab serta menimbang perkataan dan pendapat orang-orang terdahulu berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah.
Buku fatwa-fatwa kontemporer ini sebenarnya kumpulan dari berbagai jawaban beliau mengenai fiqih yang sering ditanyakan kepada beliau saat mengisi acara di radio maupun televisi. Dalam menjawab setiap pertanyaan beliau senantiasa menggunakan metode sebagai berikut:
1. Tidak fanatik dan tidak taqlid (terhadap mazhab atau ulama tertentu)
Menurut beliau, sikap ini tidak mutlak dimiliki seorang alim yang telah mencapai derajat mujtahid seperti imam-imam terdahulu.
2. Permudahlah, jangan mempersulit
Hal ini didasarkan dua alasan, yaitu: Syariat dibangun atas dasar mempermudah. Lihat Al Maidah:6, Al Baqarah:185, An Nisa’:28, Karakteristik zaman yang terus berudah.
3. Berbicara kepada manusia dengan bahasa zamannya.
Antara lain: Berbicara seara rasional dan tidak berlebihan, Tidak menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti, Mengemukakan hukum disertai hikmah dan illat (alasan hukum)
Buku yang sangat berharga untuk referensi umat muslim dapat anda baca disini >>
Print this page
DR. Yusuf Qardhawi adalah seorang lulusan fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar, Kairo. Walaupun beliau bukan luulsan fakultas syari’ah, tapi beliau tetap serius mempelajari fiqih, baik sejarahnya, ushul, maupun qawa’idnya. Nah, sejak dini, beliau ini sudah terbebas dari ikatan mazhab, taqlid, dan ta’ashshub (fanatik) terhadap pendapat alim tertentu. Maksudnya setiap mempelajari ilmu fiqh, beliau membebaskan diri dari fanatisme mazhab serta menimbang perkataan dan pendapat orang-orang terdahulu berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah.
Buku fatwa-fatwa kontemporer ini sebenarnya kumpulan dari berbagai jawaban beliau mengenai fiqih yang sering ditanyakan kepada beliau saat mengisi acara di radio maupun televisi. Dalam menjawab setiap pertanyaan beliau senantiasa menggunakan metode sebagai berikut:
1. Tidak fanatik dan tidak taqlid (terhadap mazhab atau ulama tertentu)
Menurut beliau, sikap ini tidak mutlak dimiliki seorang alim yang telah mencapai derajat mujtahid seperti imam-imam terdahulu.
2. Permudahlah, jangan mempersulit
Hal ini didasarkan dua alasan, yaitu: Syariat dibangun atas dasar mempermudah. Lihat Al Maidah:6, Al Baqarah:185, An Nisa’:28, Karakteristik zaman yang terus berudah.
3. Berbicara kepada manusia dengan bahasa zamannya.
Antara lain: Berbicara seara rasional dan tidak berlebihan, Tidak menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti, Mengemukakan hukum disertai hikmah dan illat (alasan hukum)
Buku yang sangat berharga untuk referensi umat muslim dapat anda baca disini >>
Widget by [ Tips Blogger ]
0 Sobat Yang Komentar:
Post a Comment